Pesta

Sandra dan sally adalah dua gadis cilik yang tinggal di sebuah rumah mungil dekat taman kota. Setiap sore, jika tidak hujan, sandra dan sally diajak ibu mereka ke taman. Mereka memberi makan angsa-angsa yang hidup di telaga, di tengah taman. setelah itu, ibu akan duduk di bangku taman. Sementara itu, Sandra dan Sally bermain-main sepuasnya.
Mereka berkejar-kejaran, main petak umpet, atau pura-pura jadi ibu yang sedang mendorong kereta bayi. Mereka selalu berhati-hati saat bermain di taman. Tak sekali pun mereka merusak tanaman atau membuang sampah sembarangan.
Seperti biasa, sebelum tidur, Sandra dan Sally membaca buku-buku dongeng. Setelah puas membaca, mereka harus tidur. ibu mematikan lampu kamar mereka lalu mencium mereka satu persatu.
Suatu malam, setelah lampu kamar dimatikan, mereka melihat kain gorden melambai-lambai. Memang, ibu selalu membiarkan jendela tetap terbuka supaya angin masuk ke dalam kamar mereka. Kemudian, terjadilah sesuatu yang luar biasa. Munculah peri berbaju hijau, bersayap kemilau. Peri itu berdiri di tengah kamar mereka.
“Namaku Kembang Kacang, aku diutus untuk mengundang kalian”
“Ke mana?” Tanya Sandra
“Ke pesta” jawab Kembang Kacang.
“Pestanya asik, deh!”
Saat Kembang Kacang sedang berbicara, Sandra dan Sally melihat dinding kamar mereka menghilang. Tiba-tiba, Sandra dan Sally sudah berada di taman kembali! anehnya, keadaan taman terang-benderang, tidak gelap seperti di kamar mereka. Seberkas sinar keemasan memancar luar, sinar itu menerangi ke indahan taman. Kedua gadis cilik itu tak lagi memakai piyama. Mereka memakai gaun indah yang terbuat dari rangkaian bunga-bunga. Sandra dan Sally menari lincah bagaikan kembang-kembang widuri ditiup angin.
Seorang wanita muda yang sangat cantik memandangi mereka sambil tersenyum. “Akulah Dewi” katanya, “kalian kuundang datang ke pestaku karena kalian adalah gadis-gadis cilik yang baik”.
Setelah puas menyanyi dan menari, Sandra dan Sally terbangun, karena ibu membangunkan mereka. “Kalian bermimpi” kata ibu
Sandra dan Sally percaya bahwa mereka tidak bermimpi. Mereka yakin, telah bertemu dengan Kembang Kacang dan Dewi, serta berpesta bersama mereka di taman.

Cerpen Karangan: Chairinnisa
Facebook: Nisa iin

Kalau jelek di kritik ya…..

Tweet