Why Did You Leave Me?

Hai, namaku Milaya Amalia Zakila. Aku bisa dipanggil oleh keluarga, dan teman-temanku Kila. Aku tinggal di Bogor, Jawa Barat. Aku bersekolah di SD At-Taufiq. Aku punya 4 sahabat. Mereka bernama, Afi, Dila, Shara dan Muty. Mereka adalah sahabat terbaikku.Hari ini aku akan outbound ke Taman Safari Indonesia. Aku memasukan buku kosong, tempat pensil, lem, gunting dan penggaris ke dalam tas ransel berwarna biru dengan motif polkadot milikku. “Hmmm, ada yang tertinggal tidak ya?” tanyaku. “Oh, iya! Aku lupa membawa kamera digitalku!” lanjutku. Aku segera menyambar kamera digital milikku. Aku mengecek bawaanku lagi. “Ya ampun! Kamu pagi-pagi gini sudah mengacak-acak kamarmu!” ucap ibu. Aku menanggapinya hanya dengan menyengir kuda. “Habis hari ini aku akan outbound ke Taman Safari! Jadi, aku tidak sabar” ucapku. “Ya sudah, sekarang kamu langsung sarapan saja!” perintah ibu. Aku hanya menurutinya.
Aku segera menuju ruang makan. Disana sudah tersedia, ayam goreng, cah kangkung dan susu vanila. Hm, yummy! “Bu! Aku boleh bawa bekal nasi tidak?” tanyaku. “Boleh Kila…” jawab ibu. Aku hari ini membawa bekal sesuai dengan sarapanku. “Bu, aku berangkat yaa”. “Iya”.
Sesampainya di sekolah, aku disambut dengan 4 sahabatku. “Hello, guys!” sapaku. “Hello too” balas mereka. “Are you ready to go to the Safari Park?” tanya Muty. “Yes! I ready” jawabku. Setelah bel berbunyi, kami semua berbaris di halaman dalam. Setelah diperintahkan menaiki bus, kami semua menaiki bus bertuliskan 01. Kami memilih tempat duduk yang berdekatan.
Setelah sampai, kami berganti bus. Dalam bus ada pemandu yang bernama Kak Atik. Tetapi, walaupun namanya sangat jadul She is so BEAUTIFUL!!! “Kak, what this name?” tanya Afi. “Ini namanya burung Cendrawasih” “Burung Cendrawasih adalah burung yang sangat cantik! Bulunya dipakai untuk membuat baju adat Papua, dan topi di Eropa. Karena itulah Burung Cendrawasih terancam punah. Karena kecantikannya, burung ini disebut burung surga” jelas Kak Atik.
Beberapa bulan kemudian…
“Hai!” sapaku kepada sahabatku. Bulan membalas mereka malah pergi.
Beberapa minggu, aku tidak melihat Dilla. Apakah dia sakit? Kenapa dia tidak masuk sekolah?
“Telah meninggal teman kita Adilla Lisyana. Semoga mendapat tempat yang nyaman” terdengar pengumuman. Aku kaget bulan kepalang. Aku langaung meminta izin untuk ikut ke rumah Dilla.
Di rumah Dilla…
Aku membayangkan sosok Dilla yang periang. Tetapi kini hanyalah bayangan!
“Kila, kami minta maaf yaa!” ucap Shara. Aku mengangguk.
“BEST FRIEND FOREVER!!!” seru kami berempat.

Cerpen Karangan: Frida Dyah PP
Facebook : Frida Dyah

Tweet